Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah

Sahabat suluh dimanapun berada, Dua hari sebelum Idul Adha, umat Islam diseluruh belahan dunia disunnahkan melaksanakan puasa. Puasa pada tanggal 8 Dzulhijjah disebut puasa Tarwiyah, sedangkan puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah disebut puasa Arafah.

Hal itu berdasarkan riwayat Abu Hurairah dalam kitab Nuzhah Al-Majalis wa Muntakhab Al-Nafais:

"Barangsiapa berpuasa pada hari Tarwiyah, maka Allah akan memberikan pahala seperti pahala kesabaran Nabi Ayub Alaihissalam atas musibahnya. Barangsiapa berpuasa pada hari Arafah, maka Allah akan memberikan pahala kepadanya seperti pahala Nabi Isa Alaihissalam."

Sedangkan Puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan bersamaan saat para jamaah haji sedang melakukan wukuf di Padang Arafah. Waktu puasa ini adalah tanggal 9 Dzulhijjah atau satu hari sebelum Idul Adha, dan dianjurkan bagi mereka yang tidak menjalankan ibadah haji. Bagi jamaah haji, puasa Arafah tidak disunnahkan.

Adapun keutamaan bagi siapa saja umat muslim yang menjalankan puasa Arafah, akan dihapuskan dosa selama dua tahun, yakni dosa-dosa kecil. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Imam Muslim:

"Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang. Dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu," (HR Muslim no.1162).

Adapun niat puasa tarwiyah dan Puasa Arafah sebagai berikut :

Niat puasa Tarwiyah:


نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah ta’ala.

Niat puasa Arafah sebagai berikut:


نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah ta’ala.

 

Posting Komentar

My Instagram

Copyright © Daeng Abdul Blog. Designed by OddThemes