mutiara kalam dan nasihat dari Imam Al-Haddad

 


Sahabt suluh media dimanapun berada semoga kita selalu dalam indungan dan pertolongan Allah swt. Imam Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad berasal dari keturunan mulia yang bersambung langsung kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Berikut adalah silsilah lengkapnya:

Imam Al-Haddad adalah putra dari Alawi bin Muhammad bin Ahmad bin Abdullah bin Muhammad bin Alawi bin Ahmad "al-Haddad" bin Abu Bakr bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin Ahmad bin Abdul Rahman bin Alawi 'Amm al-Faqih, yang merupakan paman dari al-Faqih al-Muqaddam. Silsilahnya berlanjut hingga Muhammad Sahib Mirbat, Ali Khali' Qasam, Alawi, Muhammad Sahib al-Sawma'ah, Alawi, Ubaydullah, Imam al-Muhajir il-Allah Ahmad, Isa, Muhammad al-Naqib, Ali al-'Uraydi, Ja'far al-Sadiq, Muhammad al-Baqir, Ali Zayn al-'Abidin, Husain al-Sibt, hingga kepada Ali bin Abi Thalib dan Fatimah al-Zahra', putri Nabi Muhammad SAW.

Nama "al-Haddad" berasal dari salah satu nenek moyang Habib Abdullah, Sayyid Ahmad bin Abu Bakar. Sayyid Ahmad dikenal dengan nama tersebut karena kebiasaannya menghabiskan waktu bersama seorang pandai besi (haddad dalam bahasa Arab) di tokonya di Tarim. Nama ini digunakan untuk membedakannya dari Sayyid lain yang juga bernama Ahmad.

Imam Al-Haddad, yang lebih dikenal sebagai Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad, adalah seorang ulama besar yang dilahirkan pada tanggal 5 Safar 1044 H (1634 M) di Syubair, dekat kota Tarim, Hadhramaut. Beliau berasal dari keluarga yang mulia dan berpengaruh. Ayahnya, Habib Alwi bin Muhammad Al-Haddad, pernah mengunjungi rumah Al-Arif Billah Habib Ahmad bin Muhammad Al-Habsyi untuk meminta doa. Habib Ahmad menyatakan bahwa putra-putra Habib Alwi, termasuk Imam Al-Haddad, memiliki berkah.

Imam Al-Haddad dikenal sebagai seorang sufi dan cendekiawan yang mendalam dalam ilmu agama. Beliau meninggal pada usia 88 tahun, pada malam Selasa 7 Dzulqo’dah 1132 H (10 September 1720 M) di kediamannya di Al-Hawi dan dimakamkan di Zambal, Tarim, Hadhramaut.

Berikut adalah beberapa mutiara kalam dan nasihat dari Imam Al-Haddad yang berasal dari kitab-kitab dan sejarah beliau:

  1. Pentingnya Guru: "Telah sesat sekelompok orang sebab buku yang dibacanya. Seseorang tidak akan menjadi alim besar kecuali dengan guru yang membimbing dan menuntunnya, bukan dengan buku yang dibacanya."

  2. Mengelola Waktu: "Waktu-waktumu yang paling beruntung ialah waktu yang tidak hilang mengikuti hawa nafsumu. Dan waktu-waktumu yang paling merugi adalah waktu yang hanyut bersama nafsumu."

  3. Kedudukan Akal dan Nafsu: "Tundukkan akalmu untuk memuliakan ilmumu, dan tundukkan nafsumu untuk memuliakan akalmu."

  4. Takdir dan Persepsi: "Termasuk menentang takdir jikalau seseorang memandang buruk dari perlakuan saudaranya yang berada di luar kendalinya."

  5. Niat dan Cita-Cita: "Siapa yang baik niatnya pasti menggapai angannya."

  6. Penghambaan Sejati: "Seseorang hamba yang benar-benar mengerti bahwa ia adalah seorang hamba Allah Swt, maka ia tidak akan meninggikan kesempurnaan sedikitpun."

  7. Kebiasaan: "Sebuah kebiasaan jika telah kuat maka hal itu akan melekat pada pribadi orang tersebut."

  8. Pemahaman Rahmat dan Maksiat: "Paling bodohnya manusia adalah seorang yang bertambah luas pengetahuannya tentang kekuasaan Rahmat Allah swt, namun ia semakin berani berbuat maksiat terhadap-Nya."

  9. Pengaruh Duniawi: "Menyaksikan orang-orang yang lebih mementingkan kehidupan dunia dapat menghapus cinta akhirat dari hati. Maka bagaimana jika selalu duduk bersama mereka, berkumpul, dan berteman dengan mereka."

  10. Kebaikan Hati: "Ketika hati baik, maka keadaan lahir akan mengikuti kebaikan itu pula, ini merupakan sebuah kepastian."

Imam Al-Haddad menekankan pentingnya ilmu yang diamalkan, kedudukan hati dan niat yang tulus, serta pengaruh lingkungan terhadap spiritualitas. Beliau juga mengingatkan untuk selalu memperhatikan amal perbuatan, kebiasaan baik, dan pentingnya bersahabat dengan orang-orang berakhlak mulia. Beliau menulis banyak kitab yang menjadi sumber inspirasi dan panduan spiritual bagi umat Islam, salah satunya adalah "Risalatul Mu’awanah."

Makam Imam Al-Haddad di Zambal, Tarim, adalah tempat ziarah yang banyak dikunjungi oleh para pencari ilmu dan keberkahan. Nasihat dan ajaran beliau terus menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan yang lebih baik dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

 

 

Posting Komentar

My Instagram

Copyright © Daeng Abdul Blog. Designed by OddThemes